STOP POLEMIK UNAS
Postingan ini masih membahas tentang Ujian Nasional yang kontroversial.Memang menarik untuk dibicarakan.Karena masih banyaknya media yang memberitakan tentang penolakan Ujian Nasional yang kontroversial.Bagi rekan neter khusunya siswa SMP, SMK maupun SMA , anda dapat melihat, jadwal, kisi-kisi, maupun materi dan jumlah soal UN, pada pstingan sebelumnya.Disana sudah penulis sajikan secara lengkap, termasuk kriteria kelulusan dan pengumumunan hasi Ujian Nasional.Seperti sudah ditulis pada blog ini, bahwa disamping ada Ujian Utama, Ujian Susulan, masih ada Ujian Ulangan.Ujian Ulangan ini diperuntukkan bagi para siswa yang tidak Lulus UN pada Ujian Nasional Utama yang akan segera digelar mulai tanggal 22 Maret 2010.Jadi kalau direnungkan sebenarnya para siswa tak perlu gelisah.Sebab Ujian tahun 2010 ini, sudah dipersiapkan panduan pelaksanaan Ujian Nasional disertai materi/bahan ujinya.Jadi tak ada alasan bagi para siswa yang saat ini duduk bangku akhir tiap satuan pendidikan, untuk tidak siap menghadapi UNAS.Betapa tidak, dari jumlah butir soal, bahan yang diujikan sampai kisi-kisi dan jumlah butir soal lengkap dan rinci dapat dilihat di panduan.Bahkan yang tidak lulus pun isa mengikuti Ujian Ulangan.
PALING BAIK
Menanggapi berbagai penolakan tentang Ujian Nasional, Mendiknas M Nuh tetap bersikukuh melaksanakan UNAS.Sebab dilihat dari aspek sejarah penyelenggaraan berbagai ujian kelulusan di Indonesia , pelaksanaan Ujian Nasional dinilai paling baik.Dan masih menurut Mendiknas, ujian nasional bukanlah pertama kali dilaksanakan.Menurut beliau, sebelum kemerdekaan Indonesia diraih, ujian negara pernah diselenggarakan hingga tahun 1972.
LULUS 30-40%
Ujian Negara pada saat itu, tingkat kelulusannya hanya sekitaR 30 – 40 % saja.Bayangkan saja jika hal itu dilaksanAkan sekarang.tentu tingkat kelulusan yang rendah akan menjadi polemik yang berkepanjangan.Nah pada tahun 1969, saat rencana pembangunan lima tahun ( repelita ) dimulai, pemerintah menggagas berdirinya SD Inpres di berbagai daerah atas instruksi presiden.Diharapkan keberadaan SD Inpres itu dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) siswa sekolah dan mendorong masyarakat sekolah.
Namun karena tingkat kelulusan ujian masih rendah, siswa yang tinggal kelas akibat tidak lulus cukup tinggi, pemerintah akhirnya mengubah kebijakan, yaitu memasrahkan kelulusan kepada sekolah melalui ujian yang diselenggarakan sekolah masing-masing.Yang tentunya selama 20 tahun itu kelulusan mencapai 100 %.Yang ini pun juga menimbulkan ”masalah”.
EBTANAS
Kemudian muncullah evaluasi tahap akhir nasional ( ebtanas ).Yakni ujian yang merupakan kombinasi nialai rapor siswa yang digabung dengan ujian akhir sekolah dan ujian nasional.Istilah saat otu menggunakan rimus PQR.Bagi kalangan pendidikan tentunya paham rumus PQR, atau anda pembaca yang pernah mengikuti ebtanas tentu paham betul di eraan 1985-an.
Namun apa yang terjadi ?
Saat itu terjadi gap yang luar biasa antara nilai ujian sekolah dan ujian nasional (ebtanas ) alhasil tetap 100% lulus semua, tentunya dengan mengotak-atik nilai rapot.Misalnya saja ujian nasional 3, nah ujian sekolah nilainya 8 agar bisa lulus.
METODE PALING BAIK
Nah ...Mendiknas M NUH sangat berharap, perdebatan hasil Ujian Nasional sebagi pemetaan pendidikan tidak lagi dipersoalkan.Sebab pemerintah khawatir siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh jika Ujian Nasional hanya untuk memetakan pendidikan.harapan Pak Menteri polemik seputar Ujian Nasional tak lagi diperpanjang.Pemerintah dan berbagai pihak lebih baik mempersiapkan ujian nasional dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulannya Ujian Nasinal tetap akan digelar dan direncanakan dilaksanakan tanggal 22 Maret 2010 untuk Ujian Nasional Utamanya.
Nah...rekan blogger di Indonesia, tentunya harapan Pak Menteri ini dapat terwujud dengan suksesnya Ujian Nasional tahun 2010.
Atau pembaca memiliki metode yang lebih baik dari Ujian Nasional ini ?
Silahkan berkomentar disini....
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber jawa pos selasa 15 desember 2009
Postingan ini masih membahas tentang Ujian Nasional yang kontroversial.Memang menarik untuk dibicarakan.Karena masih banyaknya media yang memberitakan tentang penolakan Ujian Nasional yang kontroversial.Bagi rekan neter khusunya siswa SMP, SMK maupun SMA , anda dapat melihat, jadwal, kisi-kisi, maupun materi dan jumlah soal UN, pada pstingan sebelumnya.Disana sudah penulis sajikan secara lengkap, termasuk kriteria kelulusan dan pengumumunan hasi Ujian Nasional.Seperti sudah ditulis pada blog ini, bahwa disamping ada Ujian Utama, Ujian Susulan, masih ada Ujian Ulangan.Ujian Ulangan ini diperuntukkan bagi para siswa yang tidak Lulus UN pada Ujian Nasional Utama yang akan segera digelar mulai tanggal 22 Maret 2010.Jadi kalau direnungkan sebenarnya para siswa tak perlu gelisah.Sebab Ujian tahun 2010 ini, sudah dipersiapkan panduan pelaksanaan Ujian Nasional disertai materi/bahan ujinya.Jadi tak ada alasan bagi para siswa yang saat ini duduk bangku akhir tiap satuan pendidikan, untuk tidak siap menghadapi UNAS.Betapa tidak, dari jumlah butir soal, bahan yang diujikan sampai kisi-kisi dan jumlah butir soal lengkap dan rinci dapat dilihat di panduan.Bahkan yang tidak lulus pun isa mengikuti Ujian Ulangan.
PALING BAIK
Menanggapi berbagai penolakan tentang Ujian Nasional, Mendiknas M Nuh tetap bersikukuh melaksanakan UNAS.Sebab dilihat dari aspek sejarah penyelenggaraan berbagai ujian kelulusan di Indonesia , pelaksanaan Ujian Nasional dinilai paling baik.Dan masih menurut Mendiknas, ujian nasional bukanlah pertama kali dilaksanakan.Menurut beliau, sebelum kemerdekaan Indonesia diraih, ujian negara pernah diselenggarakan hingga tahun 1972.
LULUS 30-40%
Ujian Negara pada saat itu, tingkat kelulusannya hanya sekitaR 30 – 40 % saja.Bayangkan saja jika hal itu dilaksanAkan sekarang.tentu tingkat kelulusan yang rendah akan menjadi polemik yang berkepanjangan.Nah pada tahun 1969, saat rencana pembangunan lima tahun ( repelita ) dimulai, pemerintah menggagas berdirinya SD Inpres di berbagai daerah atas instruksi presiden.Diharapkan keberadaan SD Inpres itu dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) siswa sekolah dan mendorong masyarakat sekolah.
Namun karena tingkat kelulusan ujian masih rendah, siswa yang tinggal kelas akibat tidak lulus cukup tinggi, pemerintah akhirnya mengubah kebijakan, yaitu memasrahkan kelulusan kepada sekolah melalui ujian yang diselenggarakan sekolah masing-masing.Yang tentunya selama 20 tahun itu kelulusan mencapai 100 %.Yang ini pun juga menimbulkan ”masalah”.
EBTANAS
Kemudian muncullah evaluasi tahap akhir nasional ( ebtanas ).Yakni ujian yang merupakan kombinasi nialai rapor siswa yang digabung dengan ujian akhir sekolah dan ujian nasional.Istilah saat otu menggunakan rimus PQR.Bagi kalangan pendidikan tentunya paham rumus PQR, atau anda pembaca yang pernah mengikuti ebtanas tentu paham betul di eraan 1985-an.
Namun apa yang terjadi ?
Saat itu terjadi gap yang luar biasa antara nilai ujian sekolah dan ujian nasional (ebtanas ) alhasil tetap 100% lulus semua, tentunya dengan mengotak-atik nilai rapot.Misalnya saja ujian nasional 3, nah ujian sekolah nilainya 8 agar bisa lulus.
METODE PALING BAIK
Nah ...Mendiknas M NUH sangat berharap, perdebatan hasil Ujian Nasional sebagi pemetaan pendidikan tidak lagi dipersoalkan.Sebab pemerintah khawatir siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh jika Ujian Nasional hanya untuk memetakan pendidikan.harapan Pak Menteri polemik seputar Ujian Nasional tak lagi diperpanjang.Pemerintah dan berbagai pihak lebih baik mempersiapkan ujian nasional dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulannya Ujian Nasinal tetap akan digelar dan direncanakan dilaksanakan tanggal 22 Maret 2010 untuk Ujian Nasional Utamanya.
Nah...rekan blogger di Indonesia, tentunya harapan Pak Menteri ini dapat terwujud dengan suksesnya Ujian Nasional tahun 2010.
Atau pembaca memiliki metode yang lebih baik dari Ujian Nasional ini ?
Silahkan berkomentar disini....
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber jawa pos selasa 15 desember 2009
Salam sukses...pak
ReplyDeletehidup ujian!!
ReplyDeletekunjungan balik bro!
Makasih...atas kunjungannya...salam sukses
ReplyDeleteinfonya manteb sob,buat saya yang akan menghadapi unas,,,
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya,
Makasih mas Agus semoga tulisan ini menambah wawasan masyarakat...thanks
ReplyDeleteujian Nasional sih boleh aja, tapi untuk menentukan kelulusan dari hasil UN saja sih itu keterlaluan, terus yg 3 tahun belajarnya masa gak dinilai juga sih...trims ya artikelnya, sukses selalu!!!
ReplyDeleteMakasih komennya....salam sukses
ReplyDeleteSemoga yang berkepentingan membaca artikel bagus ini. Salam kenal pak :)
ReplyDeleteiya nich.. saya juga harus nyiapkan latihan ngerjakan soal unas buat si toleku yang sekarang duduk di kelas 3 smp
ReplyDeleteMaksih Mas Darin..dan semua yang telah mensupport postingan ini salam sukses....
ReplyDeleteNumpang promo...salam sukses
ReplyDeleteNumpang promo....new real biz
ReplyDeleteLima bintang buat pak Menteri. Ujian nasional bukan semata lulus dan tidak lulus. Kitapun harus mengetahui secara pasti sejauh mana perkembangan pembelajaran/pendidikan di sekolah berhasil diterapkan. Walaupun pengukuran kuantitaif (nilai angka) bukanlah sesuatu yang absolut bahwa peserta tersebut lulus/tidak lulus, setidaknya inilah ikhtiar kita yang sedang kita lakukan agar bangsa ini merupakan bangsa yang berilmu pengetahuan.
ReplyDeleteMakasih mas yulizar...saran dan komentarnya...sayang link broken..jadi nggak bis berkunjung balik
ReplyDeleteSebenarnya Ujian Nasional itu perlu agar ada standar pendidikan kalau masalahnya tingkat kelulusan, mungkin harus dikaji ulang apa penyebabnya ... ? dan bukannya Ujian Nasionalnya yang ditiadakan. Namun untuk tahap awal bisa saja ujian ulangan bagi yg dinyatakan tidak lulus.
ReplyDelete