Bandung --- Program
Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education for All yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) berhasil mendongkrak
peringkat Indonesia dalam Education For All Global Monitoring Report (EFA-GMR).
Pada tahun 2011 Indonesia menempati rangking 69 dari 127 negara, tahun ini
Indonesia berada di posisi 64. Direktur Jenderal PAUDNI Lydia Freyani Hawadi
menuturkan kenaikan peringkat
tersebut sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pelaksanaan program PUS.
"Keberhasilan program ini
karena didukung oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih
dan penghargaan kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang telah
mengganggarkan dana APBD untuk meningkatkan program PUS di daerah," urai
Dirjen PAUDNI beberapa hari yang lalu di Bandung Jawa Barat.
Penilaian yang dilakukan oleh UNESCO
setiap tahun tersebut memiliki 4 indikator. Pertama, Angka Partisipasi Murni
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Kedua, Angka Bertahan sampai tingkat V
SD/MI. Ketiga, Angka Melek Huruf Penduduk Usia Di Atas 15 Tahun. Keempat Indeks
Spesifik Gender.
Prestasi PAUD dan Melek Aksara
Prestasi yang diraih ini bukan
tanpa sebab. Tengok saja capaian Kemdikbud dalam menurunkan angka buta aksara.
Data melek aksara penduduk di atas 15 tahun secara nasional pada akhir 2011
telah mencapai 95,2 persen. "Diharapkan akhir tahun 2014 dapat mencapai
95,8 persen," ucap Reni Hawadi, sapaan Dirjen PAUDNI. Selain itu masih
terdapat sederet capaian lain yang terkait program PUS, yaitu tertampungnya
lulusan program kecakapan hidup di dunia kerja, serta meningkatnya jumlah
pendidik PAUDNI.
Belum lagi Angka Partisipasi Kasar
(APK) PAUD usia 3-6 tahun yang telah mencapai 55,91%. "Akhir tahun 2014,
APK PAUD dapat mencapai target kesepakatan Dakkar, yaitu 72,9%," ucapnya
optimis.
(PIH, sumber: paudni.kemdikbud.go.id)
Sumber : Kemendikbud
yang terpenting adalah kemauan yang keras :)
ReplyDelete