PANGKALPINANG,
KOMPAS.com - Ketua
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Babel), Djunaidi Thalib minta eks Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI) tetap
meningkatkan kualitas pendidikan para siswanya.
"Walaupun RSBI
sudah dibubarkan, namun saya minta setiap sekolah eks RSBI harus tetap menjaga
dan meningkatkan kualitas pendidiknya. Jangan sampai ketika RSBI dibubarkan
mempengaruhi kualitas pendidikan siswanya," ujar Djunaidi Thalib di
Pangkalpinang, Jumat (25/1/2013).
Ia mengatakan,
sebenarnya dengan pembubaran RSBI ini tidak ada pengaruhnya terhadap kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Dirinya yakin pemerintah pusat akan segera
mengambil tindakan tegas dan cepat untuk menggantikan sistem RSBI tersebut.
Secara keseluruhan di
Babel ada 13 sekolah RSBI dan diharapkan mengikuti keputusan pemerintah pusat
dan menunggu hasil kajian selanjutnya untuk menggantikan sistem pendidikan itu.
Sementara itu,
terkait dengan anggaran, Pemprov Babel tidak mengalokasikan dana khusus untuk
pengembangan RSBI di daerah itu, sehingga ketika pembubaran RSBI tidak ada
pengaruhnya terhadap anggaran pendidikan.
"Pemerintah
hanya mengalokasikan anggaran untuk biaya pengembangan seluruh sekolah di Babel. Jadi tidak
ada dana
khusus untuk RSBI," ujarnya.
Namun menurut dia,
ada beberapa biaya pendidikan di RSBI yang tidak bisa dibiayai dari pemerintah
sehingga harus dibebankan kepada orang tua siswa. "Nah, biaya pungutan
itulah yang semestinya diawasi dan dikaji kembali agar jangan sampai ada
penyalah gunaan anggaran," ujarnya.
Sumber :
Editor :
Benny N Joewono
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda