Seiring rencana pemerintah menaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, siswa dari keluarga miskin wajib
dilindungi dengan berbagai bantuan dan beasiswa untuk mereka. "Sebenarnya
bukan harga BBM dinaikkan, tapi subsidinya dikurangi," kata Mendikbud
Mohammad Nuh dalam acara
Halaqoh Nasional Pendidikan Diniyah Takmiliyah di
Pondok Pesantren Alfalah Songgom Brebes, Kamis (6/6) kemarin.
Bantuan siswa miskin (BSM) akan
dinaikkan unit-cost dan jumlah penerimanya, terhitung mulai tahun
pelajaran 2013/2014 mendatang. Sebelum ada rencana kenaikan harga BBM
bersubsidi, Kemdikbud sebenarnya telah merencanakan kenaikan anggaran bantuan
dan beasiswa untuk siswa miskin.
Pada jenjang pendidikan tinggi,
beasiswa Bidikmisi dan terbitnya Permendikbud yang mengatur biaya kuliah
tunggal dan uang kuliah tunggal merupakan komitmen Kemdikbud dalam melindungi
mahasiswa dari keluarga miskin. "Permendikbud tersebut memastikan
perguruan tinggi negeri tidak seenaknya mematok uang kuliah, jadi sudah kita
tetapkan harga eceran tertingginya," ujar mantan Menkominfo tersebut.
Menteri Nuh mencontohkan kuliah di
Fakultas Kedokteran, yang sebelumnya tidak pernah terjangkau bagi mahasiswa
miskin, dengan aturan yang baru ini dimungkinkan. "Di Fakultas Kedokteran
akan ada 10% mahasiswa yang membayar 1 juta per semester, akan ada 10% lagi
yang membayar 2 juta per semester," kata Mantan Rektor ITS tersebut.
Jika ditambah 10% penerima Bidikmisi
di Fakultas Kedokteran, berarti terbuka peluang 30% dokter berasal dari
keluarga miskin, ujar Mendikbud yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta
halaqoh nasional tersebut. (NW)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda