Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) terus melakukan upaya peningkatan kompetensi guru. Tahun ini,
upaya tersebut diawali dengan melakukan pemetaan melalui uji kompetensi guru
(UKG).
Setelah dilakukan pemetaan terhadap
kompetensi guru melalui Program Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru (P2KG),
tahap selanjutnya adalah pendampingan. Dalam tahap pendampingan ini, Dinas
Pendidikan Kota Surabaya melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan
perguruan tinggi, yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Pendampingan
seperti apa yang dimaksud…..?
Silahkan
baca selengkapnya postingan ini yang penulis lansir dari situs resmi kemendikbud….
Pemerintah
pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus
melakukan upaya peningkatan kompetensi guru. Tahun ini, upaya tersebut diawali
dengan melakukan pemetaan melalui uji kompetensi guru (UKG). Sejalan dengan
itu, beberapa pemerintah daerah juga memiliki program khusus dalam peningkatan
kualitas guru, salah satunya Pemerintah Kota Surabaya melalui Program Pemetaan
dan Penguatan Kompetensi Guru (P2KG).
Kepala
Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, mengatakan setelah dilakukan pemetaan
terhadap kompetensi guru melalui Program Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru
(P2KG), tahap selanjutnya adalah pendampingan. Dalam tahap pendampingan ini,
Dinas Pendidikan Kota Surabaya melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
dan perguruan tinggi, yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
“Jadi
ketika pertemuan MGMP, kita sudah punya temanya. Misalnya pertemuan minggu ini
untuk guru-guru matematika yang khusus memiliki masalah atau kekurangan dalam
materi tentang integral. Nanti ada pelatih dan pembina yang akan membantu
membahas masalah integral. Lalu pertemuan berikutnya misalnya mengenai materi
eksponen,” kata Ikhsan usai meninjau pelaksanaan uji kompetensi guru di SMPN 3
Surabaya, beberapa waktu lalu.
Setelah
guru-guru memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang suatu materi, tahap
selanjutnya adalah tahap diskusi dengan perguruan tinggi, yaitu Unesa. Unesa
akan mengirimkan dosen-dosennya untuk mendampingi guru-guru yang telah melewati
tahap pemetaan dan pendalaman materi di forum MGMP.
“Diharapkan
dengan pola yang kita pakai itu bisa mendukung UKG. Kami sudah punya pola
pendampingan guru-guru seperti tadi. Nanti gurunya lebih menguasai pelajaran
atau materinya, mengajar anak lebih baik, anaknya juga labih menguasai, dan
prestasi anak meningkat. Itu manfaat untuk anak. Kalau guru kan manfaatnya bisa
menjalani UKG dengan baik, program sertifikasi lancar, dan tunjangan profesi
guru juga lancar,” tutur Ikhsan.
Dalam
pelatihan, guru-guru juga akan mendapatkan materi tambahan mengenai kurikulum
antinarkotika, UU perlindungan anak, lingkungan , wawasan kebangsaan,
nasionalisme, juga mengenai karya tulis ilmiah. Ikhsan mengatakan, Dinas
Pendidikan Kota Surabaya menyiapkan pelatihan untuk 35 jam. Beberapa hal yang
terdapat dalam pelatihan itu juga bisa menambah angka kredit guru, seperti
penulisan karya ilmiah senilai 3 poin, pembuatan makalah senilai 2 poin,
penerbitan jurnal di jurnal nasional senilai 3 poin, dan pelatihan 35 jam itu
sendiri yang senilai 1 poin.
“Jadi
guru punya tabungan 9 angka kredit untuk mengurus kenaikan pangkat. Ini program
dinas pendidikan yang saya lihat nyambung dengan program UKG dari Kemendikbud,”
ujar Ikhsan.
Oleh
: Desliana Maulipaksi
Sumber
: Kemendikbud
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda