Thales merupakan salah seorang filsuf Yunani yang hidup pada
abad ke-6 SM. Ia (624-546 SM) lahir di kota Miletus. Awalnya, Thales adalah
seorang pedagang, profesi yang membuatnya sering melakukan perjalanan. Kondisi kota Miletos yang cukup
makmur memungkinkan orang-orang di sana
untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu yang
ada di sekitar mereka, sehingga banyak para filsuf Yunani
pertama yang lahir di
tempat ini. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama
karena ia mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya dengan
menggunakan rasio manusia dan tidak bergantung pada mitos yang berkembang di masyarakat. Ia juga dikenal sebagai salah
satu dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani disebut dengan hoi hepta sophio), yang oleh Aristoteles diberi
gelar 'filsuf yang pertama'.
Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan
politik. Pada bidang matematika, Thales mengungkapkan salah satu gagasan yang
cukup fenomenal, yakni di bidang kesebangunan. Diceritakan bahwa dia dapat
menghitung tinggi piramida dengan menggunakan bantuan dari bayangan suatu
tongkat. Thales menggunakan kenyataan bahwa
segitiga yang dibentuk oleh piramida dan bayangannya sebangun dengan
segitiga kecil yang dibentuk oleh tongkat dan bayangannya. Dengan menggunakan
perbandingan kesebangunan dua segitiga itu ia dapat memperkirakan tinggi dari
piramida tersebut.
Selain itu, dia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut
dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah dia berhasil memprediksi terjadinya
gerhana matahari pada tanggal 28 Mei atau 30 September tahun 609 SM. Dia dapat
melakukan prediksi tersebut karena dia telah mempelajari catatan-catatan
astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak tahun 747 SM. Thales tidak meninggalkan
cukup bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikirannya didapatkan
melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa
Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya
alam semesta. Oleh karena itu, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam
(natural philosophy).
Hikmah yang bisa diambil
1. Thales adalah orang
yang mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Dia selalu memikirkan setiap
kejadian alam yang ada di sekitarnya dan mencari tahu penyebabnya. Ia mencoba
memprediksi gerhana matahari dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dia
pelajari tanpa bersandar pada mitos yang ada.
2. Tidak mudah puas
terhadap sesuatu yang sudah didapatkan, sehingga terus berfikir melakukan
inovasi untuk menemukan sesuatu yang baru. Hal ini bisa kita lihat dari
gagasannya dalam mengukur tinggi piramida tanpa perlu mengukur secara langsung,
tapi dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan dari bayangan suatu tongkat dan
konsep kesebangunan yang dikemukakannya.
3. Matematika adalah
ilmu yang menarik untuk kita pelajari, bukan ilmu yang menyeramkan seperti
dikatakan sebagian orang. Karena telah banyak sejarah yang menceritakan tentang
peran matematika dalam memajukan peradaban manusia, salah satunya adalah konsep
kesebangunan dari Thales yang berguna dalam kehidupan manusia saat ini.
terimakasih, tulisan ini menambah wawasan kami
ReplyDelete