Siapa Abul Wafa ?
Abul Wafa adalah seorang saintis serba
bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya. Beliau terlahir bernama Abu al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Ibn
Abbas al-Buzjani di Buzjan, Iran pada tanggal
10 Juni 940.
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail
Buzjani
(Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998) adalah seorang ahli
astronomi
dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika
khususnya trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan;
salah satu kawah di bulan dinamai
Abul Wáfa sesuai dengan namanya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Abul_Wafa_Muhammad_Al_Buzjani
)
Buah pemikirannya dalam matematika
sangat berpengaruh di dunia Barat. Pada
abad ke-19 M, Baron Carra de Vaux
mengambil konsep secan yang dicetuskan Abul Wafa. Sayangnya, di dunia
Islam justru namanya sangat jarang
terdengar. Nyaris tak pernah, pelajaran
sejarah peradaban Islam yang diajarkan
di Tanah Air mengulas dan memperkenalkan
sosok dan buah pikir Abul Wafa.
Ia belajar matematika dari pamannya
bernama Abu Umar al- Maghazli dan Abu
Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan, ilmu geometri dikenalnya dari AbuYahya al-Marudi dan Abu al-Ala’ Ibn Karnib.
Abul Wafa tercatat sebagai
matematikawan pertama yang mencetuskan rumus
umum sinus. Selain itu, sang matematikawan pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30
derajat ke tempat desimal kedelapan.
Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus tentang tangen
serta menghitung sebuah tabel tangen.
Abul Wafalah yang pertama kali
memperkenalkan istilah matematika yang sangat
penting itu. Abu Wafa dikenal sangat jenius dalam bidang geometri. Ia mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri
dengan sangat tangkas.
Sumber: http://profilbos.com dan
Ensiklopedi Matematika, 2013
Hikmah yang bisa diambil
Hikmah yang dapat diambil adalah untuk
mendapatkan ilmu harus diiringi dengan
usaha keras. Selain itu juga jangan pernah puas dengan ilmu yang didapat sekarang dan carilah guru sebanyak-banyaknya untuk
memperluas ilmu yang dimiliki.
Sumber : Buku Paket Matematika IX, Kemendikbud RI
Tahun 2015
benar sekali. Jangan puas dengan ilmu karena ilmu itu luas. dalam kenal pak...
ReplyDelete