Dunia pendidikan di Indonesia masih konvensional
Benarkah ? Kenyataannya ?
Itulah penilaian Pakar Marketing Rhenald Kasali, PhD Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia dalam acara Launching Buku 40 Tahun Ubaya ( Universitas Surabaya ) : Meretas Jalan Internasionalisasi.
Apa bukti bahwa pendidikan di Indonesia masih Konvensional.Dia mencontohkan cara belajar mengajar yang hanya mendengarkan dosen berceramah.
Pada hal di luar negeri , jika metodenya seperti itu , mahasiswa cukup membaca silabus sebelum materi diajarkan.
Di kelas, dosen memberikan studi-studi kasus dan berdiskusi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengajak mahasiswa untuk berpikir, sehingga metode pembelajarannya harus diubah.
Nah......bagaimana pendapat orang Amerika
Menurut Jeffrey M Loree Wakil Konsul Jenderal AS di Suarabya, bahwa internasionalisasi pendidikan harus dilakukan untuk menjawab persaingan-persaingan global.Tentunya dunia pendidikan dituntut menyiapkan generasi muda menghadapi persaingan global tersebut.Jeffrey M Loree juga menegaskan bahwa perguruan tinggi harus memberikan yang terbaik di dunia pendidikan.
Tak kalah menariknya pendapat dari Chairman/CEO Jawa Pos Group Dahlan Iskan
Diprediksikan pada tahun 2030 Indonesia akan mampu menduduki peringkat ke-6 di bawah Tiongkok, AS, Eropa, India, dan Brasil.
Ditegaskan juga oleh Dahlan Iskan bahwa untuk mencapai target itu, diperlukan kesiapan perguruan tinggi untuk menciptakan masyarakat yang memiliki akal sehat.
Perguruan Tinggi diharapkan bisa menciptakan manusia yang punya akal sehat.
Menurutnya Dia, masa depan bangsa Indonesia bisa seperti Turki.Yakni negara maju dengan keterbukaan dan tingkat akal sehat masyarakat –nya yang cukup.Dan modal sosial ini harus dibentuk.Salah satunya melalui perguruan tinggi.
Nah bagaimana dengan pendapat Anda ?
Sudah siap bersaing secara global ?
Atau Anda ingin menjadi Marketer hebat ?
Sumber : Jawa Pos , Minggu 18 Januari 2009
2030
ReplyDelete