Semarang --- Setiap komponen masyarakat yang terlibat dalam ujian nasional (UN) menginginkan semua peserta bisa lulus ujian tersebut. Untuk mencapai kelulusan, rambu-rambu dan nilai kejujuran harus betul-betul ditanamkan.
"Saya tidak punya target kelulusan. Semua orang ingin lulus. Boleh target 100 persen, tapi rambu-rambu harus dipenuhi," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai mengikuti ikrar ujian nasional di Gedung LPMP Jawa Tengah, Rabu (15/02).
Menteri Nuh menjelaskan, UN bukan hanya urusan kelulusan, tapi media membangun karakter. "Kalau ujian saja nyontek, kalau sudah besar pasti korup," tutur mantan rektor ITS ini. Mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi, pemerintah menyosialisasikan lima jenis soal untuk setiap 20 anak. "Dalam satu kelas ada 20 anak. Ada lima tipe soal. Tiap hari anak-anak dapat tipe soal yang berbeda," katanya. Mendikbud mengatakan, sama seperti tahun lalu, jika ada siswa terbukti melakukan kecurangan, maka hasil UN nya akan dihapus.
UN juga diharapkan bisa menjadi paspor masuk perguruan tinggi secara nasional. Tahun ini, kata Mendikbud, UN sudah dipakai menjadi acuan untuk penerimaan mahasiswa baru di jalur undangan. "Dua tahun lagi mudah-mudahan bisa dipakai secara sepenuhnya," katanya. (AR)
Sumber : Kemendiknas
Bener banget sob hahha
ReplyDeleteLive Well,Suporting bak.
ReplyDeleteMakasih...supportnya,
ReplyDeletepernyataan keras Bapak Menteri perlu ditindaklanjti...thanks
Yang ingin meningkatkan traffic web/blog silahkan gabung disini...thanks
ReplyDeleteNumpang promo...thanks
ReplyDeleteI have not failed.alwys suporting her.
ReplyDeleteCourage is a kind of salvation.Suporting bak.
ReplyDelete