Jakarta --- Guna meningkatkan kredibilitas ujian nasional
(UN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan survei sebelum
pelaksanaan ujian kepada peserta. Survei ini menganalisis sejauh mana
keberadaan UN dapat mendorong semangat belajar siswa. Survei dilakukan dengan
metode sampling di 33 provinsi, dengan membagikan kuesioner kepada siswa.
Ada empat
pertanyaan dalam kuesioner. Pertanyaan pertama adalah bagaimana perasaan siswa
menghadapi UN.
Pertanyaan ketiga
dan keempat memiliki korelasi yang kuat, yaitu bagaimana tingkat kecemasan
siswa menghadapi UN, dan apa pendapat mereka tentang UN. Dari jawaban mereka
diperoleh persentase bahwa 56 persen siswa cemas dalam menghadapi UN, dan 79,1
persen siswa terdorong belajarnya karena UN. “Itu semangat positif, bahwa UN mendorong
siswa untuk belajar,” kata Menteri Nuh kepada media di gedung Kemdikbud, Jumat
(20/04).
Kecemasan merupakan
kondisi mental individu yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan
tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu. Menteri Nuh mengatakan, wajar kalau
ada kekhawatiran dan kecemasan bagi orang yang akan menjalani ujian. “Yang
penting, kecemasan mereka mendorong mereka untuk giat belajar,” tutur Menteri
Nuh
Dari grafik yang
dipaparkan Menteri Nuh, sebanyak 79,1 persen siswa merasa UN mendorong mereka
untuk belajar. Dan 20,9 persen lainnya merasa UN tidak memiliki efek pendorong
bagi mereka untuk belajar. Menteri Nuh menilai, bagi siswa yang merasa UN tidak
mendorong mereka belajar adalah karena mereka telah benar-benar siap sebelum
ujian. (AR)
Sumber : Kemendiknas
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda