Jakarta --- Terkait dengan
tawuran pelajar yang minggu ini telah menewaskan dua pelajar di DKI Jakarta,
Menteri Pendikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta masukan semua
pihak untuk mencari solusi
terbaik agar
kejadian ini tidak terulang lagi. "Seluruh opsi kita buka,
dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar Mendikbud di hadapan
wartawan, di kantor Kemdikbud Jakarta, Rabu sore (26/9). Mendikbud juga
menegaskan bahwa diperlukan keterlibatan semua pihak seperti keluarga,
masyarakat, dan kepolisian dalam pencegahan terjadinya tawuran tersebut.
Selain itu Mendikbud
menyatakan bahwa Kemdikbud sekali lagi meminta maaf yang sebesar-besarnya
kepada masyarakat, orang tua murid, dan semua pihak atas terulangnya kejadian
yang tidak diharapkan ini.
Menteri Nuh juga
meminta waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik tawuran
pelajar yang terjadi akhir-akhir ini, terutama di wilayah DKI Jakarta.
"Apakah ini hanya fenomena anak muda yang ingin menunjukkan eksistensinya, atau ini lebih jauh
ada gelaja socio-illness," ujar mantan rektor Institut Teknologi
Sepuluh November Surabaya ini. Selanjutnya Mendikbud menugaskan Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad, dan dibantu Inspektur Jenderal
Haryono Umar untuk mencari tahu kejadian sebenarnya secara utuh mengenai
peristiwa tawuran pelajar yang terjadi minggu ini.
Mendikbud juga
menjelaskan bahwa pendidikan karakter yang dimulai tahun 2010, akan lebih
dikuatkan lagi ke depan, terutama dalam kurikulum baru yang saat ini sedang
disusun. "Nampaknya apa yang kita lakukan dari tahun 2010 tersebut kalah
cepat dengan dinamika sosial yang sekarang terjadi," ujarnya. Oleh karena
itu karakter siswa ke depan harus lebih dikuatkan, kata Mendikbud
menambahkan.
Mantan Wakil Presiden
Jusuf Kalla yang sore itu bertemu dengan Mendikbud juga memberikan pendapat
mengenai solusi penanganan
tawuran pelajar yang marak terjadi akhir-akhir ini. "Penegakan disiplin
siswa dan juga penegakan hukum secara tegas," ujar Ketua Dewan Masjid
Indonesia tersebut. Lebih lanjut Jusuf Kalla juga menyoroti pentingnya peran
guru dalam pembentukan kedisiplinan
siswa. "Jadi guru menghukum murid dalam arti menerapkan disiplin, itu
harus diterapkan," ujar Jusuf Kalla. (NW)
Sumber
: Kemendiknas
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda