Matematika adalah pelajaran yang selalu ada di setiap kurikulum, dari
tingkat SD sampai SMA, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi. Bahkan Matematika menjadi salah satu mata pelajaran menakutkan bagi siswa di Indonesia.
Tinta merah acap kali tersemat di rapor
akibat bidang studi penuh angka tersebut ( Haris Prahara, edukasi kompas dot
com )
Banyak orang merasa kesulitan belajar matematika. Mindset bahwa matematika itu momok sudah menyebar
kemana-mana. Matematika harus diakui adalah sebuah pelajaran yang relatif
sulit, namun apabila kita memahami prinsip-prinsipnya, maka kita akan bisa
belajar matematika dengan baik.
Bagaimana kalau pelajaran Matematika ditiadakan ?
Jika pelajaran Matematika dihilangkan, di Indonesia tentu banyak masalah
karena jutaan guru matematika akan menganggur...
Nah kalau di negara ini pelajaran Matematika dihilangkan, tentu sangat
menarik untuk disimak
Berikut postingan lengkap yang penulis lansir dari kompas dot com
Baca selengkapnya
Matematika menjadi salah satu mata pelajaran menakutkan bagi siswa di Indonesia. Tinta merah acap kali tersemat di rapor
akibat bidang studi penuh angka tersebut.
Hasil riset
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada 2015
mengonfirmasi rendahnya penguasaan Matematika pelajar Indonesia. Negara
berpenduduk lebih dari 250 juta orang ini hanya berada di peringkat ke-45 dari
50 negara yang disurvei.
Sebagaimana
diwartakan harian Kompas (Kamis, 15/12/2016), dibutuhkan pendekatan
baru untuk menggenjot minat pelajar Indonesia terhadap pelajaran Matematika.
“Siswa harus
dibiasakan berlatih soal-soal non-rutin, belajar dengan alat- alat peraga, lalu
guru mengembangkan metode pembelajaran serta penilaian bernalar,” ujar Rahmah
Zulaiha, peneliti Pusat PenilaianPendidikan, Badan Litbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Segala upaya
perbaikan yang dilakukan tentunya butuh waktu untuk menikmati hasilnya.
Mendongkrak kualitas pendidikan bukanlah proses instan, tak dapat sekejap mata.
Berbicara
mengenai peningkatan kualitas pendidikan, utamanya terkait kemampuan siswa
dalam memahami pelajaran Matematika, Indonesia seyogianya dapat berkaca
pada Finlandia. Negara itu dipandang sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan
terbaik di dunia.
Keunggulan
pendidikan Finlandia antara lain tercermin dari tingginya kualitas tenaga
pengajar dan pola pengajaran kontekstual oleh guru.
Nah, jika ingin
anak Anda terdepan dalam hal pendidikan, mungkin ada baiknya Anda berpikir
untuk menyekolahkan mereka ke negeri tersebut.
Sebagaimana
diwartakan laman The Independent (Jumat, 20/3/2015), Finlandia
segera mengubah konsep pengajaran menjadi metode kontekstual pada 2020
mendatang. Itu berarti tak ada lagi pengajaran berdasarkan subjek pelajaran,
baik Matematika, Fisika, Kimia, maupun lainnya.
“Kondisi
tersebut merupakan perubahan besar bagi pendidikan Finlandia,” ujar pejabat
otoritas pendidikan Finlandia, Liisa Pohjolainen.
Pendekatan
kontekstual itu memudahkan siswa dalam memahami suatu peristiwa maupun fenomena
tertentu.
Misalnya,
materi tentang cikal-bakal benua Eropa. Guru di Finlandia tak akan mengajar
terfokus pada fakta sejarahnya saja, tetapi juga dihubungkan dengan aspek
lainnya seperti hitungan jarak satu negara dengan negara lain, negara mana yang
penduduknya paling banyak, dan lain-lain.
Tak monoton
Pola
pengajarannya pun menjadi tidak bersifat kaku dan lintas topik. Guru-guru di
Finlandia dituntut untuk mengajar dengan ceria dan sebisa mungkin selalu
membawa alat peraga saat berada di kelas.
“Kami
benar-benar ingin menata sistem pendidikan secara menyeluruh dan mempersiapkan
anak-anak dengan keterampilan yang relevan dengan tantangan masa depan,” lanjut
Liisa.
Sungguh sebuah
negara impian untuk menempuh pendidikan, bukan?
Pertanyaan
berikutnya yang mungkin hadir dalam benak adalah “Iya benar, akan sangat
menyenangkan bila dapat sekolah di sana. Lantas, bagaimana dengan biayanya?”.
Kekhawatiraan
akan besarnya biaya pendidikan untuk sekolah di luar negeri amatlah wajar. Hal
itu telah menjadi pandangan umum di masyarakat.
Informasi ini tentu masih perlu
riset atau pengkajian lebih mendalam dari pakar pendidikan di Indonesia. Sehingga peringkat
Indonesia di bidang pendidikan menurut TIMSS akan meroket.
Bagaimana dengan Anda ?
Silahkan berkomentar....
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda