Jakarta – Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali menerima laporan dari Indonesia
Corruption Watch (ICW) dalam bidang pendidikan. Kali ini laporan yang dimaksud
terkait dugaan adanya bocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Kedatangan ICW diwakili Ketua Divisi Monitoring Layanan
Publik ICW,
Febridiansyah, dan diterima Kepala Bidang Pencitraan Publik Pusat
Informasi dan Humas Kemdikbud, Setiono, di Gerai Informasi dan Media Kemdikbud,
Senayan, Jakarta, (3/5).
Setiono
mengapresiasi laporan ICW tersebut, dan mengatakan akan menindaklanjuti dugaan
kebocoran kunci jawaban UN SMP ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)
Kemdikbud. “Selanjutnya, akan ada rapat internal antara Puspendik dengan Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP),” jelas Setiono.
Ia
menuturkan, Kemdikbud tidak bisa serta merta memberikan jawaban mengenai
hukuman yang akan diberikan kepada siswa, karena harus dibuktikan dahulu dengan
membandingkan dugaan bocoran kunci jawaban dengan pola jawaban siswa peserta
UN. “Kalau terbukti sekelas pola jawabannya sama, maka bisa disuruh ujian
ulang. Sedangkan bagi oknum yang melakukan tindakan kriminal juga akan
ditindaklanjuti secara hukum, sesuai tindak pidananya”.
Kemdikbud
juga tidak bisa memberikan kunci jawaban UN SMP seperti yang diminta ICW.
Karena kunci jawaban UN adalah salah satu jenis informasi yang dikecualikan,
sehingga tertutup, dan tidak bisa dipublikasikan. Apalagi saat ini hasil UN
belum diumumkan.
Untuk
identitas pelapor, Setiono menegaskan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
sebelumnya telah mengatakan akan menjamin kerahasiaan identitas
pelapor. Berdasarkan standar operasional prosedur BSNP, pelapor harus
memberikan identitas dan alamat jelas, serta bukti. Dalam hal ini, bukti bisa
berupa lembar kunci jawaban UN yang diduga merupakan hasil bocoran.
Sementara
mengenai keluhan ICW tentang tidak adanya petugas di Gerai Informasi dan Media,
Setiono menuturkan, ada seorang petugas pelayanan publik bernama Amir yang
sedang bertugas di sana. Sedangkan petugas lainnya sedang mengikuti
kegiatan penganugerahan karya jurnalistik dalam rangka Hari Pendidikan Nasional
2012. “Ada saudara Amir. Namun ketika ICW datang, Amir sedang keluar ruangan.”
(DM)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda