HELLO..

HELLO.....WELCOME TO THE SECRET OF MATHEMATICS ...BLOG PEMBELAJARAN MATEMATIKA INI DIPERSEMBAHKAN BAGI ANDA YANG INGIN SUKSES ....SALAM SUKSES ...SUKSES ANDA SUKSES KITA SEMUA......CERDAS KREATIF DAN INOVATIF MODAL KESUKSESAN KITA

Jun 17, 2013

Peraih Nilai UN SMA Tertinggi Sumbangkan Beasiswa untuk Pembangunan Pura



Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada lembaga baik pemerintah, maupun swasta yang memiliki kepedulian lebih di bidang pendidikan.Contoh konkritnya pada tahun 2013 ini
Pemerintah Provinsi Bali memberikan beaya kuliah Gratis di Universitas Udayana Bali kepada Ni Kadek Vani Apriyanti, siswi SMA Negeri 4 Denpasar,  gadis Bali yang berhasil meraih nilai tertinggi se-Indonesia dalam ujian nasional (UN) tingkat SMA tahun 2012. Ni Kadek Vani Apriyanti juga memperoleh beasiswa Telkom sebesar 27 juta rupiah.Mudah-mudahan tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi lembaga-lembaga yang peduli pendidikan.
Informasi selengkapnya dapat Anda baca disini seperti yang dilansir pada laman http://www.kemendiknas.go.id
Ni Kadek Vani Apriyanti, siswi SMA Negeri 4 Denpasar, adalah gadis Bali yang berhasil meraih nilai tertinggi se-Indonesia dalam ujian nasional (UN) tingkat SMA tahun 2012. Nilai rata-ratanya mencapai 9,87. Prestasi tersebut mengantarkan Vani meraih beasiswa Telkom sebesar 27 juta rupiah, sekaligus rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Bali untuk kuliah gratis di Universitas Udayana setelah ia dinyatakan lulus dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Gadis kelahiran 27 April 1995 tersebut mengaku senang dan bersyukur bisa meraih prestasi nasional itu. Menurutnya, setiap orang memiliki sistem belajar sendiri, begitupun dirinya. "Kalau saya nerapin sistem belajar yang cocok dengan saya. Saya atur waktu saya fokus UN. Tes universitas lain dikesampingkan dulu," tuturnya. Ia mengaku lebih menyukai belajar berkelompok bersama teman-temannya daripada belajar sendiri. "Kalau belajar kelompok suasana lebih hidup. Daripada belajar sendiri lebih cepat jenuh," katanya.
Vani tinggal di Denpasar dengan menyewa kamar kost. Sementara orangtuanya yang bekerja sebagai pegawai swasta bidang perhotelan tinggal di Nusa Dua. Waktu tempuh dari Denpasar ke Nusa Dua sekitar satu jam. Vani memilih hidup sebagai anak kost karena ia kerap belajar hingga larut malam. Perjalanan dari rumah ke sekolah dan sebaliknya, akan menghabiskan waktu dan energi yang tidak sedikit. Sehingga Vani memilih menjadi anak kost sejak duduk di kelas 1 SMA.
Aktivitas belajar Vani di sekolah dimulai pada pagi hingga sore hari. Setelah itu, siswi yang mengikuti kegiatan ekskul Kelompok Ilmiah Remaja itu mengikuti bimbingan belajar hingga malam hari. Sesampainya di kost, Vani melanjutkan belajar hingga pukul 2 dini hari. Dengan kesibukannya belajar, Vani tidak merasa waktu bermainnya hilang. Karena ia menganggap bermain juga bisa sambil belajar.  Belajar sambil bercengkrama dengan teman-temannya sudah menjadi waktu refreshing bagi gadis berkacamata ini.
Sekolahnya, SMAN 4 Denpasar, adalah SMA yang selalu memegang prestasi terbaik dalam UN. Dengan nilai rata-rata tinggi di tingkat nasional, SMAN 4 Denpasar juga kerap menjadi sekolah dengan siswa berperingkat terbaik terbanyak dalam ujian nasional. Vani menjelaskan, salah satu strategi yang diterapkan sekolahnya adalah dengan membentuk Club UN. Vani pun menjadi salah satu pesertanya.
Club UN adalah kelompok belajar yang dibentuk SMAN 4 Denpasar dengan mengumpulkan murid-murid yang memiliki nilai tinggi pada mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Mereka dikumpulkan untuk mendapat pendalaman materi lagi usai jam sekolah. Tidak hanya itu, murid-murid dengan prestasi akademik yang kurang pun dikumpulkan menjadi satu. "Sisanya dimasukin klub juga. Beda jadwal. Jadi cara perlakuannya beda," tutur penyuka pelajaran Kimia itu.
Saat ini Vani yang lulus SNMPTN untuk Fakultas Kedokteran di Universitas Udayana telah mendapat rekomendasi dari Pemprov Bali untuk kuliah gratis hingga lulus S1. Selain itu Vani juga menerima beasiswa dari Telkom sebesar 27 juta rupiah. Rencananya, putri kedua dari pasangan Ketut Mertawan dan Ni Made Maryani itu akan menggunakan beasiswanya untuk melanjutkan ke S-2 dan disumbangkan untuk pembangunan pura di Bali. Vani yang tergabung dalam perkumpulan remaja Bali yang disebut truna-truni, mengaku tidak bisa sering hadir dalam pertemuan truna-truni karena kesibukan belajarnya. Karena itu ia memutuskan untuk berpartisipasi dalam bentuk lain, yaitu dengan menyumbang untuk pembangunan pura.
Meski mengambil program studi kedokteran, menjadi dokter bukanlah cita-cita awal Vani. Awalnya ia tertarik untuk menjadi ilmuwan. Namun ia melihat, profesi ilmuwan di Indonesia kurang mendapat penghargaan. "Apresiasinya tidak sebesar di luar negeri," ucapnya. Ia sempat berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, namun hal itu ditentang orangtuanya. Urung menjadi ilmuwan tidak membuat jiwa mengabdi Vani hilang. Ia pun memutuskan menjadi dokter. Menurutnya, dokter merupakan profesi yang mulia. Selain itu Vani yang memiliki hobi mengajar juga ingin menjadi dosen. "Ngajar secara nggak langsung bikin kita jadi tambah ngerti," ucap Vani. (DM)

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1439

2 comments:

  1. selamat buat semeton, angayu bhagya membaca berita ini, dumogi Hyang Widhi selalu memberikan waranugraha kepada semeton sekeluarga
    awighnamastu

    ReplyDelete
  2. Terima kasih kunjungannya...salam sukses

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan disini, tapi hindari spam ya...
Pastikan URL Anda tidak broken sebab penulis akan selalu mengunjungi Anda.
Terima kasih atas saran dan kritik Anda

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...